Rabu, 16 Juni 2010

Bagaimana Hipnosis Terjadi?

Mekanisme Dibalik Pikiran & Tindakan Manusia
Oleh : Yan Nurindra
Pada acara hipnotis panggung (entertainment hypnosis), acapkali mempertunjukkan fenomena yang dianggap tidak masuk akal alias irasional. Sehingga bahkan tidak sedikit pihak yang menduga bahwa acara Stage Hypnosis hanyalah sekedar rekayasa untuk kebutuhan hiburan belaka.
Untuk memahami hal ini, mungkin sebaiknya kita mencoba untuk mencari tahu, apakah mekanisme yang terjadi di balik setiap tindakan manusia ? Hal ini mungkin dapat menjelaskan dengan baik berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sebetulnya sangat mirip dengan pertunjukkan hipnotis, yaitu bagaimana seseorang dapat melakukan tindakan yang “tidak masuk akal”.
Manusia bertindak dengan dilandasi pikiran, dan salah satu model psikologi menjelaskan bahwa pikiran terdiri dari bagian utama, yaitu : Pikiran Sadar (Conscious Mind) dan Pikiran Bawah Sadar (Sub-Conscious Mind).
Pikiran Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, seringkali disetarakan dengan bagian kiri dari otak kita (Left Brain).
Pikiran Bawah Sadar berisikan database yang mencerminkan diri kita, dimana database ini merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman, penalaran, pengalaman, bahkan penularan (induksi dari pihak lain) sejak mulai kita lahir sampai dengan hari ini. Pikiran Bawah Sadar seringkali disetarakan dengan bagian kanan dari otak kita (Right Brain), oleh karena itu Pikiran Bawah Sadar merupakan wilayah yang didominasi oleh rasa dan emosi.
Yang paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat “netral” terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal “baik” dan “buruk”, “salah” atau “benar”. Suatu data yang telah “berhasil” memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori permanen, maka dianggap sebagai “kebenaran”, walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif “salah” berdasarkan kaidah umum.
Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan “… awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ….”, maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah pernyataan tersebut “benar” atau “salah”, yang lebih dipahami adalah bahwa kata-kata orang tua pasti “benar” adanya, maka sejak saat itu di Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !
Hal lain yang menarik, bahwa ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang berjudul “Peace of Mind” dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran Bawah Sadar adalah 88%.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa pikiran rasional saja tidaklah “cukup” untuk mewujudkan suatu tindakan ! Karena rasional adalah tugas dari Pikiran Sadar yang hanya berkonstribusi sebanyak 12% terhadap mekanisme suatu tindakan.
Oleh karena itu, walaupun mungkin anda belum pernah melihat hantu, atau secara rasional seharusnya hantu tidak perlu dianggap ada, tetapi saya yakin ketika anda melewati kamar mayat RSCM di tengah malam pasti anda akan takut ! Artinya, rasio anda tidak cukup mampu untuk membuat anda “berani”, karena Pikiran Bawah Sadar anda “terlanjur” mempercayai bahwa fenomena hantu adalah benar adanya !
Dengan komposisi kontribusi Pikiran Sadar 12% vs Pikiran Bawah Sadar 88%, maka kita dapat dikatakan nyaris merupakan “mahluk bawah sadar” !
Dari uraian di atas mungkin banyak hal yang sebenarnya tidak kita inginkan, tetapi “terlanjur” masuk ke pikiran bawah sadar karena banyaknya induksi dalam kehidupan ini.
Setiap orang secara alamiah pasti memiliki keinginan untuk selalu bergerak maju, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru mereka “berbelok” atau “ditarik” ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling kuat !
Dari berbagai hal yang telah dipaparkan, mungkin timbul suatu pertanyaan, dapatkah kita “membuang” hal-hal yang tidak memberdayakan yang sudah “terlanjur” berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita memasukkan hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga pikira bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?
Jawabannya dapat ! Hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar !
(Sumber www.hipnotis.net)
Proses Masuknya Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar
Oleh : Yan Nurindra
Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.
Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.
Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.
Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.
Contoh lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan yang mungkin menawarkan berbagai produk.
Kondisi pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari, atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi Hipnosa ini.
Dalam Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya, sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.
Teknik yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal maupun non verbal.
( Sumber www.hipnotis.net )
Apakah Hipnotis Itu?
Oleh Ronny FR
Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan.
Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus. Jadi proses hipnotis adalah proses membimbing seseorang berpindah fokus dari eksternal ke internal (konsentrasi).
Pada prinsipnya untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik. Semisal teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif, teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural, baik ilmu hitam maupun putih).
Menurut berbagai ahli, secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa pikiran manusia terdiri dari dua fungsi : alam sadar (berpengaruh pada kehidupan kita sekitar 12 %), dan alam bawah sadar (88%). Artinya alam bawah sadar mengelola lebih banyak kehidupan kita. Ada ahli lain yang membedakan menjadi 3 (sadar, bawah sadar, dan tak sadar), namun untuk memudahkan kita sederhanakan saja hanya ada dua fungsi. Alam sadar berfungsi secara kritis memfilter segala informasi yang akan masuk ke otak, menimbang, memeriksa secara logic, menganalisis dan seterusnya. Sedangkan alam bawah sadar tidak melakukan fungsi itu, disini disimpan memori, disimpan pula program-program dan pola prilaku kita, demikian juga mengatur berbagai fungsi organ tubuh.
Alam bawah sadar ini mirip anak kecil, ia tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Pada saat kita rileks dan konsentrasi, secara otomatis alam bawah sadar ini akan terakses. Ini menjelaskan kenapa kreativitas munculnya pada saat kita rileks.
Nah gejala hipnotis sebenarnya bukan hal yang aneh. Setiap hari kita ini masuk dan keluar kondisi hipnotis / trance berkali-kali, hanya saja levelnya biasanya ringan. Misal saat kita nonton TV, dimana perhatian kita terserap sepenuhnya di TV, maka kita tidak sadar akan sekeliling dan menjadi sangat tersugesti oleh TV. Pada saat kita melihat film seseorang yang diperkosa, maka kita akan sedih dan marah, padahal kita tahu itu cuman film. Namun, sekali lagi karena pada saat nonton TV kita rileks dan konsentrasi, maka fungsi bawah sadar menjadi mendominasi, dan alam bawah sadar tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Maka kita menjadi terhanyut dan sedih. Konyol bukan?
Itu mirip dengan saat seorang dihipnotis, ia tahu bahwa ia bukan kucing, namun terus saja ia mengeong-ngeong, karena alam bawah sadar sudah mengijinkan si penghipnotis untuk memprogram-nya “menjadi” kucing. Sedangkan alam sadarnya sudah dibuat menjadi kurang berfungsi pada saat ia di induksi ke hypnosis state
Fenomena hipnotis / trance ringan juga terjadi setiap hari saat terhanyut membaca buku, nyetir di tol, mendengarkan musik klasik, pacaran sampai lupa waktu, sepuluh jam terasa sejam, dan seterusnya.
Apa Manfaat Hypnotis?
Hypnotis bisa dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kebutuhan :
1. Mental reprogramming buat diri sendiri ataupun orang lain
2. Terapi untuk berbagai penyimpangan psikologis, seperti trauma, phobia, fear, dan lain-lain
3. Komunikasi persuasif, baik untuk mempengaruhi anak agar lebih menurut ortu, mempengaruhi teman, bawahan, atasan, calon customer agar membeli dan sebagainya.
4. Hiburan, yakni stage hypnotism. Menggunakan efek post hypnotic untuk memunculkan berbagai situasi lucu, aneh dan tidak masuk akal di dalam panggung pertunjukkan.
5. Medical treatment, semisal anestesi, pelancaran kelahiran, dan sebagainya
6. Forensic, misalkan investigasi kejahatan, interview korupsi / penyimpangan di perusahaan, dll.
Apakah Hypnotis berbahaya?
Jika dilakukan di tangan yang benar dan profesional tidak ada bahaya dan efek sampingnya. Saat ini hipnotis sudah sangat ilmiah dan modern, diteliti dan dikembangkan menggunakan metodologi yang sangat teruji. Diakui keberadaannya oleh berbagai lembaga internasional termasuk didalamnya lembaga medis.
( Sumber Portal Hypnosis dan Hypnotherapi)
Sekilas Tentang Hypnosis
Oleh : Ronny FR
Hypnosis adalah suatu tehnik yang digunakan untuk memasuki pikiran bawah sadar
manusia secara cepat.
Hypnotis adalah orang yang melakukan Hypnosis.
Hypnosis dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti dibidang Clinical,
Forensic, Stage Hypnosis dsb. Dibidang Psikis, Hypnosis dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pemulihan trauma psikis, phobia, ataupun stress seperti phobia
ketinggian, ruang gelap dsb. dan dibidang karir ataupun olah raga,
Hypnosis dapat pula dipakai untuk pemrograman diri/pengembangan diri ataupun peningkatan prestasi, akan tetapi di Indonesia baru sedikit yang memanfaatkan untuk
keperluan tersebut melainkan baru sebatas kepentingan hiburan dan penipuan.
Bagaimana Hypnosis bekerja
Hypnosis memanfaatkan batin bawah sadar atau biasa disebut batin subluminal
dari manusia. Sigmund Freud sering menggunakan istilah “id “ yaitu hasrat bawah
sadar yang melandasi tingkah laku manusia. Batin bawah sadar bersifat kekanak
kanakan. Seseorang yang berada dibawah pengaruh Hypnosis (biasanya disebut
suyet) akan mengikuti perintah secara otomatis menurut arti kata demi kata.
Jadi bila seseorang mendapat pertanyaan “Bolehkah saya mengetahui siapa nama
Anda ? Pada kondisi normal orang pasti akan langsung menyebutkan namanya,
tetapi pada seseorang yang berada dibawah pengaruh Hypnosis akan menjawab “ya”
(jawaban yang sesuai dengan pertanyaan).
Biasanya Hypnosis sangat efektif pada saat situasi yang sangat ekstrem dan
mendadak. Penipuan melalui SMS yang mengatakan kita beruntung memperoleh hadiah
ratusan juta memanfaatkan situasi ekstrem suasana hati kita yang menjadi sangat
gembira bahkan setengah tidak percaya saat menerima SMS. Demikian pula pada
kasus kasus pendatang baru di Jakarta yang kadang berakhir diperkosa, sang
penipu memanfaatkan kebingungan korban dalam mencari alamat yang dituju.
Seorang teman dokter pernah pula ditipu satu bulan gajinya saat ketemu orang
berpakaian Arab tetapi ternyata fasih berbahasa Indonesia. Pada kasus ini yang
dimanfaatkan adalah rasa kagum/ terheran heran kita karena bertemu dengan
orang Arab yang fasih berbahasa Indonesia. Penipuan lain seperti mengaku ngaku
orang Brunei dan menawarkan jam Rolex memanfaatkan kekagetan kita saat kita
ditepuk ataupun rasa tidak nyaman saat kita dikelilingi oleh banyak orang. Ada
pula penipuan dengan mengatakan salah satu anggota keluarga kita ada yang
dirawat di Rumah Sakit dan memerlukan biaya operasi yang harus ditransfer
segera. Demikian pula penipuan lain seperti penawaran burung yang pintar
bernyanyi Garuda Pancasila, penggandaan uang dsb.
Pencegahan dan Pengatasan
Pada beberapa kasus dimungkinkan si suyet menuruti perintah mengambil barang
barang berharga, tetapi menolak saat disuruh sipenipu mengambil uang, hal
tersebut dikarenakan bawah sadarnya menolak, karena boleh jadi selama ini si suyet
memang sangat berhati hati dalam masalah uang. Hypnosis tidak bekerja saat
kendali kesadaran sepenuhnya ada pada kita, atau dengan kata lain kita harus
selalu memposisikan diri kita dalam keadaan subyek. Pada saat kita menghadapi
orang asing pastikan kendali penuh ada pada kita sehingga kita tidak asal
menyambut ajakan bersalaman dari orang yang tidak dikenal atau memberikan
persetujuan atas orang asing yang bertanya yang memerlukan jawaban persetujuan
kita. Contoh apabila pembantu dirumah ditanya :”Disini masaknya pakai tabung
gas ya.” Pada saat dijawab ya maka bisa dipastikan akan diikuti sugesti lain
seperti:”, saya ditugaskan Pertamina untuk memeriksa kondisi tabung diseluruh
perumahan di daerah sini karena baru saja kemarin diperumahan dekat sini
ada tabung gas yang meledak dan terjadi kebakaran sampai ada yang menjadi
korban dst. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah rasa takut sang pembantu.
Hati hati dengan sikap sok akrab dari orang yang tidak kita kenal.
Sebaiknya sebelum menjadi korban Hypnosis, mulai dari sekarang dengan suara
agak setengah berbisik katakan kepada diri sendiri :”Saya menolak dipengaruhi /
di Hypnosis oleh siapapun.”
Bagi yang menyukai zikir, dapat pula memanfaatkan zikir untuk menangkal
pengaruh Hypnosis. Hypnosis biasanya tidak dapat dilakukan pada ahli zikir
karena suyet selalu dalam kewaspadaan tinggi. Katakan kepada diri kita bahwa
“Tidak ada sesuatupun yang dapat menguasai diri / hidup kita kecuali hanya
atas izin Allah Swt.” Semangatnya adalah kalimat Tauhid “Tidak ada Tuhan
kecuali Allah”.
Pada situasi kita merasakan sudah dibawah pengaruh Hypnosis, ciri cirinya kita
merasa tidak berdaya (powerless), cara melepaskan diri adalah tarik nafas agak
dalam dan sugesti diri untuk rilex / mengendorkan semua otot otot tubuh kita
kemudian mulailah mengatakan kepada diri kita sendiri :”Pada hitungan ketiga
saya dapat bangun dengan sendirinya.”, kemudian kita menghitung 1….,
2……., 3 …….
( Sumber Portal Hypnosis dan Hypnotherapi)

Hypnosis Modern Murni Teknik Ilmiah
Oleh: Hendry Risjawan
Hipnotis sudah ada sejak jaman kuno
Hipnosis berasal dari kata “hypnos” yang berarti tidur. Dalam pengertian awam, hipnotis bermakna luas. Yaitu, kekuatan magis yang dapat membuat orang lain tunduk dan tertidur.
Peristiwa ini dapat disimak dalam tafsir Jalalain oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, dengan kalimat : Dengan pandangan yang kuat, hingga hampir memingsankan dan menjatuhkan dari tempatmu, tetapi Allah menolong. Yang dimaksud “memandang” bukanlah pandangan kagum, melainkan pandangan tajam memancarkan kebencian. Aktivitas itu pada zaman sekarang disebut dengan istilah hipnosis.
Ilmu “ketajaman mata” ini pada zaman Nabi Muhammad SAW banyak dikuasai oleh Bani Asad. Dengan puasa 3 hari, mereka dapat langsung menidurkan dan membuat kaku hewan dan manusia.
Tapi apakah “kekuatan” sebagaimana dikuasai Bani Asad, yang digali melalui jalur supranatural itu dapat disebut hipnotis sebagaimana yang dipelajari para cendekiawan atau kalangan medis? Tentu saja tidak! Argumentasinya adalah :
Peristiwa yang menimpa Nabi SAW terjadi tahun 630 M. Sedangkan Hipnosis modern baru dikenal pada awal tahun 1800 M. (selang waktu 1170 tahun).
Magis “kekuatan mata” yang marak di tahun 1800-an itu digali melalui jalur irrasional.
Hipnosis modern bersifat teknik, skill, ilmiah dan bertumpu pada sugesti, sedangkan hipnosis tradisional bersifat magis dan bertumpu pada kekuatan energi.
Kesimpulannya, antara hipnotis tradisional (magis) tidak terkait dengan hipnotis modern. Dengan demikian, anggapan bahwa hipnotis modern itu sebagai magis adalah anggapan yang salah dan tidak mendasar.
HIPNOSIS MODERN
Hipnosis modern dikembangkan oleh dr. Frans Anton Mesmer pada abad 18. Prinsip kerja hipnotis, membawa subyek (sasaran hipnotis) dari gelombang otak beta (sadar) menuju kondisi rileks dan “tidur” (Alpha – Theta). Dalam kondisi ini, seseorang lebih mudah menerima perintah (sugesti
Teknik merubah gelombang otak itu disebut induksi, dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan pendulum, tatapan mata, teknik napas, verbal (kata-kata) atau sentuhan pada bagian tubuh tertentu. Prinsipnya, seseorang dalam kondisi terhipnotis, otak depannya yang berfungsi untuk berpikir dan menolak itu dinon aktif sehingga hanya bisa menerima perintah saja.
Karena itu, dalam tayangan televisi dapat disaksikan orang menurut saja saat disuruh melakukan hal-hal ganjil, semisal, menggunakan sepatu untuk menelpon, dan setelah disadar dari pengaruh hipnotis, ia pun malu dengan apa yang baru dilakukannya.
HIPNOSIS UNTUK TERAPI
Dalam kondisi terhipnotis, seseorang mudah diisi program pada alam bawah sadarnya. Ini yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan terapi, dari berbagai kasus kejiwaan, seperti :
- Mengurangi stres.
- Mengendalikan berat badan (dengan merubah pola makan).
- Problem emosi : Stres, cemas, takut (phobia), dendam, menghapus memori negatif masa lalu (korban kekerasan/perkosaan,dll).
- Menghentikan kebiasaan buruk : Narkoba, merokok, judi, sikap lamban, malas, pemalu, gagap, menggigit-gigit kuku, belanja, dll.
- Problem : Seks, makan dan tidur (sulit/berlebihan).
- Meningkatkan prestasi : Belajar, olah raga, bisnis, kreatifitas.
- Mengurangi nyeri (cabut gigi, sunat, operasi kecil, melahirkan) dll.
Catatan: Untuk kepentingan terapi, penerapan hipnotis dapat dikombinasi dengan pendekatan spiritual (psikorelegius) dengah hasil yang lebih efektif.
HIPNOSIS PANGGUNG
Kunci dari hipnosis adalah menarik subyek (sasaran hipnosis) diawali dengan pra induksi, yaitu menarik mereka masuk dalam areal sugesti juru hipnosisnya, hingga timbul sebuah keyakinan dan kepercayaan. Jika pra induksi itu berhasil, pada tahap selanjutnya hipnosis akan lebih mudah dilakukan.
Anda tentu sering menyaksikan tayangan hipnosis (khususnya hipnosis panggung untuk hiburan) di berbagai televisi. Tayangan itu mengesankan hipnosis sangat mudah dilakukan. Misalnya, hanya dengan “menarik tangan” atau “gerakan jari” saja sudah mampu membuat subyek tertidur dan mengikuti perintah hipnotisnya.
Benarkah demikian? Jawabnya adalah: Bisa YA bisa pula TIDAK. Kenapa? Apakah itu berarti televisi membodohi pemirsanya dengan menampilkan adegan yang sudah direkayasa
Perlu diketahui bahwa apa yang Anda saksikan di televisi itu adalah sebuah adegan yang sudah melalui proses editing. Adegan yang gagal dibuang. Atau dengan kata lain, yang ditayangkan itu adalah adegan yang berhasil saja
Untuk menguasai hipnotis panggung, kunci utamanya adalah pengetahuan dan pengalaman praktek. Artinya seseorang yang sering melakukan percobaan hipnosis pada umumnya makin memahami kondisi dan kelemahan subjek yang akan dihipnosis. Rasa percaya diri pun akan timbul dan tidak mustahil bila Anda sering melakukan praktek hipnosis, Anda akan menemukan teknik berkomunikasi yang efektif untuk mempengaruhi subjek agar menurut.
Rekayasa hipnosis entertainment dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang disebut “rekayasa sehat” itu dilakukan dengan menggunakan subyek murni dari orang lain yang tidak dikenalnya, semisal pengunjung disebuah pusat perbelanjaan, terminal dsb.
Sedangkan cara yang “tidak sehat” adalah menyusupkan orang-orang yang sebelumnya sudah dilatih menerima sugesti/perintah lalu menyamar sebagai orang yang seolah-olah tidak dikenal juru hipnosisnya
Hipnosis yang berhasil ditentukan dari kemampuan si pe-hipnosisnya (Hipnotis) dalam memilih calon “korban”. Teknik-teknik mendeteksi itu dapat dilakukan dengan mengajak peserta melakukan relaksasi massal dan berlatih menerima sugesti dengan main visualisasi.
Prinsipnya, dalam keadaan terhipnosis itu, subyek mengikuti apa yang diperintahkan juru hipnotisnya. Apakah dijadikan penyanyi, monyet, kodok, cow boy dan sebagainya.
(Sumber : Portal Hypnosis Hypnoterapy)
Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya?
Oleh: Adi W. Gunawan
“With great power comes great responsibility”
Sebelum menjelaskan lebih lanjut saya ingin kita menyamakan dulu persepsi kita mengenai hipnosis, agar kita bisa berpikir dan berdiskusi dengan koridor pikir yang sama.
Selama ini telah terjadi kerancuan makna atau salah pemahaman mengenai hipnosis. Hipnosis telah dipersepsikan secara keliru sebagai klenik atau magic. Lalu apa sih sebenarnya hipnosis? Seperti yang saya jelaskan di buku saya Hypnosis: The Art of Subconscious Communication, hipnosis sebenarnya tidak lebih dari seni berkomunikasi. Lebih lengkap lagi hipnosis adalah seni berkomunikasi dengan penekanan pada aspek dan proses komunikasi timbal balik antara satu atau lebih orang yang terjadi pada level pikiran bawah sadar.
Dari definisi di atas tampak jelas bahwa hipnosis sama sekali tidak ada hubungannya dengan ilmu sesat, magic, atau kekuatan supra natural. Dengan mengacu pada definisi hipnosis yang telah kita sepakati di atas, mari kita mulai diskusi kita.
Kerancuan makna juga sering tampak dari berbagai tulisan di media massa atau internet. Saya sempat membaca iklan di surat kabar atau cerita di milis, kebetulan saat itu lagi membahas topik mengenai hipnosis/hipnoterapi, yang mencampuradukkan antara hipnosis dan hipnotis.
Hipnosis adalah ilmu atau seni komunikasi sedangkan hipnotis adalah orang yang menggunakan atau mempraktikkan hipnosis. Lalu apa beda antara hipnosis dan hipnoterapi?
Semua hipnoterapi menggunakan hipnosis. Namun, hipnosis baru bisa dikatakan sebagai hipnoterapi apabila menggunakan teknik-teknik tertentu, yang bersifat terapeutik, untuk membantu klien meningkatkan diri mereka, sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Hipnoterapis, dengan demikian, adalah orang yang menggunakan atau mempraktikkan hipnoterapi. Hipnoterapis pasti adalah seorang hipnotis. Namun hipnotis belum tentu hipnoterapis.
Kembali pada pertanyaan di atas, “Apakah hipnosis/hipnoterapi berbahaya?”.
Hipnosis adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk bisa menjangkau pikiran bawah sadar dengan cepat dan mudah. Perubahan perilaku selama ini cukup sulit dilakukan karena orang, pada umumnya, tidak mengerti cara masuk ke pikiran bawah sadar yang menyimpan berbagai “program” yang mengendalikan diri kita.
Ada lima cara untuk masuk ke pikiran bawah sadar:
1. Repetisi
2. Identifikasi kelompok atau keluarga
3. Informasi yang disampaikan oleh figur yang dipandang mempunyai otoritas
4. Emosi yang intens
5. Kondisi alfa atau hipnosis
Dengan menggunakan bantuan hipnosis seorang hipnotis atau hipnoterapis dapat dengan mudah masuk ke pikiran bawah sadar klien dan melakukan otak-atik “program”. Akibatnya bisa macam-macam. Bisa positif maupun negatif. Modifikasi atau rekonstruksi “program” pikiran ini selanjutnya akan mempengaruhi perilaku seseorang dan sebagai hasil akhir sudah tentu hidup orang juga akan berubah.
Contohnya begini. Anda bertemu dengan seseorang, sebut saja Budi, yang tidak bisa menjual dengan baik. Padahal Budi bekerja di bidang marketing dan sales. Kesulitan Budi disebabkan oleh belief-nya yang menyatakan bahwa ia tidak cakap dalam hal penjualan.
Dengan pengetahuan dan kemampuan yang anda miliki, anda bisa masuk ke pikiran bawah sadar Budi dan memodifikasi ”program” (belief) yang menghambat Budi. Setelah ”program”nya dimodifikasi Budi akhirnya mampu menjadi seorang salesman handal. Nah, dalam hal ini hipnosis/hipnoterapi mengakibatkan suatu efek yang sangat positif.
Untuk lebih jelas mengenai teknik terapi yang digunakan dalam hipnoterapi anda bisa membaca buku saya Hypnotherapy : The Art of Subconscious Restructuring.
Contoh yang negatif seperti ini. Misalnya anda, sebagai orangtua dan figur yang dipandang memiliki otoritas, saat mengetahui bahwa anak anda nilai ujiannya jauh di bawah harapan anda, berkata, “Dasar anak goblok. Kamu selalu dapat nilai jelek. Dari dulu sampe sekarang nilaimu nggak pernah bagus. Heran ya… kok ada anak goblok seperti kamu?”
Apa yang anda lakukan pada anak anda adalah satu bentuk hipnosis yang sangat dahsyat. Hipnosis yang anda lakukan mampu menembus langsung ke pikiran bawah sadar anak, melalui gerbang pikiran bawah sadar yang saat itu terbuka lebar akibat perasaan takut mendapat nilai jelek, dan akan sangat efektif. Mengapa efektif? Karena kalimat yang anda “pilih” sungguh merupakan afirmasi yang sangat ampuh. Coba anda perhatikan kembali kalimat di atas, khususnya kata-kata yang saya garisbawahi.
Saya beri contoh lain yang positif. Bagaimana caranya membuat anak, misalnya usia 1,5 – 4 tahun, yang sulit makan menjadi suka makan? Bagaimana caranya membuat anak yang sampai usia 7 atau 8 tahun masih juga “ngompol” (bahasa teknisnya, enuresis) saat tidur malam hari menjadi tidak “ngompolan”?
Dengan pemahaman akan cara kerja pikiran kita dapat dengan mudah memasukkan sugesti positif untuk membantu anak mengubah perilakunya. Caranya bagaimana? Kita harus tahu kapan gerbang bawah sadar terbuka secara alamiah dan pada saat itu kita harus segera memasukkan afirmasi positif, tentunya dengan pilihan kata yang cermat.
Saya mengajarkan teknik ini pada setiap orangtua yang hadir di seminar saya di berbagai kota. Hasilnya? Cespleng. Saya sendiri sampai saat ini, meskipun saya mengerti betul cara kerja teknik ini, sering kagum dan takjub melibat betapa cepatnya perubahan bisa terjadi.
Sebaliknya bila kita tidak berhati-hati saat berbicara dengan anak kita, terutama dengan kata-kata yang kita gunakan, maka secara sengaja maupun tidak, kita telah melakukan hipnosis yang efeknya akan sangat negatif.
Riset yang dilakukan para pakar di bidang pikiran dan otak, di luar negeri., mendapatkan satu hasil yang perlu kita cermati dengan hati-hati sekali. Riset itu menyatakan bahwa anak saat berusia 0 – 3 tahun hanya beroperasi dengan menggunakan pikiran bawah sadar. Dengan demikian apapun yang dialami oleh seorang anak pada 3 tahun pertama hidupnya akan diserap semuanya oleh pikiran bawah sadarnya. Jika mau lebih tepat, sebenarnya pikiran bawah sadar sudah aktif sejak anak masih dalam kandungan.
Filter mental (pikiran sadar) baru mulai terbentuk saat anak berusia 3 tahun. Filter ini akan semakin menebal pada usia 8 tahun dan akan sangat tebal pada usia 13 tahun. Walaupun pikiran sadar ini semakin kuat kerjanya pada usia 13 tahun, dari penelitian yang lain didapatkan satu penemuan menarik, yaitu anak mulai usia 0 – 13 tahun masih sangat banyak yang beroperasi pada gelombang otak theta ( 4 – 8 Hz). Ini adalah gelombang pikiran bawah sadar.
Penasaran dengan penemuan ini saya mengukur gelombang otak anak kami yang bungsu, usia 5,5 tahun, dengan piranti Brain Wave 1 yang saya miliki dan menemukan satu hal yang sangat mengejutkan saya. Hasil pengukuran menunjukkan anak kami, saat dalam kondisi sadar, ternyata beroperasi dengan sama sekali tidak ada gelombang beta, sangat sedikit gelombang otak ”very low” alpha, dan sangat banyak theta dan delta.
Bisa anda bayangkan betapa berbahayanya bila kami, dan juga anda tentunya sebagai orangtua, salah bicara dan bersikap pada anak. Apapun yang kita katakan akan langsung tertanam di pikiran bawah sadar anda. Selanjutnya akan menjadi program pikiran yang menentukan perilakunya.
Berikut saya akan berikan contoh efek positif dan negatif hipnoterapi.
Di buku Hypnotherapy : The Art of Subconscious Restructuring saya memberikan empat contoh, dari sekian banyak kasus, yang pernah saya tangani dengan hasil yang sangat baik. Ada klien yang telah mengalami trauma selama 41 tahun dan bisa disembuhkan hanya dalam waktu 30 menit terapi. Ada juga yang phobia tensoplast, selama lebih dari 20 tahun, sembuh total juga hanya dalam waktu sekitar 30 menit. Ada juga yang phobia matematika dan juga ada yang gagap berhasil disembuhkan dengan hipnoterapi.
Ada klien yang hanya membutuhkan satu sesi terapi. Ada yang membutuhkan beberapa sesi. Bergantung situasi dan kondisi klien.
Nah, apa bahayanya hipnoterapi?
Hipnoterapi akan sangat berbahaya bila teknik terapi yang digunakan salah. Ini ada satu kasus nyata. Seorang klien yang ingin berhenti merokok mendatangi seorang hipnoterapis. Oleh si hipnoterapis, si klien diinduksi, masuk ke kondisi trance, lalu disugesti dengan kalimat berikut:
”Mulai sekarang setiap kali anda merokok anda akan merasa muak dan jijik dengan rokok. Setiap kali anda mencium bau rokok anda merasa muak, mual, dan jijik. Mulai saat ini dan seterusnya anda benci dan tidak suka merokok. Bila anda merokok, anda akan merasakan seluruh tubuh anda sakit sekali, kepala anda pusing, dan langsung terbayang paru-paru anda kena kanker yang sangat ganas dan mengerikan. Anda tentunya tidak mau kena kanker ganas dan mengerikan, bukan? Untuk itu anda harus berhenti merokok mulai sekarang dan seterusnya”
Untuk orang awam, apa yang dilakukan si hipnoterapis ini kesannya sudah benar. Tahukah anda bahwa teknik terapi seperti di atas, kalau di Amerika, masuk kategori malpraktik? Si hipnoterapis bisa dituntut dan masuk penjara.
Apa yang salah dengan teknik di atas? Lha, kalau si klien tetap merokok, apa yang akan terjadi? Program yang menyatakan ”Bila anda merokok, anda akan merasakan seluruh tubuh anda sakit sekali, kepala anda pusing, dan langsung terbayang paru-paru anda kena kanker yang sangat ganas dan mengerikan” akan langsung bekerja. Bisa jadi si klien akan benar-benar kena kanker paru-paru.
Anda lihat sekarang betapa bahayanya bila caranya salah? Saat dalam kondisi trance pikiran sadar klien ”off” sehingga sugesti yang diberikan akan langsung tertanam di pikiran bawah sadar klien.
Apakah mungkin hipnoterapis bisa ”mengarahkan” klien untuk melakukan hal-hal yang merugikan diri klien? Jawabnya bisa namun tidak mudah.
Saat seorang klien dalam kondisi deep trance, tiga buah filter pada pikiran sadar tidak bisa bekerja/off. Ketiga filter ini, yang dikenal dengan nama three antisuggestive barriers, berfungsi untuk menyaring berbagai informasi yang diterima pikiran sadar.
Saat dalam kondisi deep trance yang masih aktif adalah dua buah filter yang terletak di pikiran bawah sadar. Filter pertama memeriksa apakah informasi yang masuk, bila dilaksanakan, akan membahayakan diri klien atau tidak. Filter kedua memeriksa apakah informasi ini, bila dilaksanakan, akan bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dipegang oleh klien. Bila berhasil lolos dari dua filter ini maka informasi/sugesti (baca: perintah) ini akan dilaksanakan dengan patuh.
Jadi, seorang klien akan melakukan perintah yang disugestikan oleh hipnoterapis bergantung pada dua hal. Pertama, kecakapan hipnoterapis dalam meyakinkan pikiran bawah sadar klien bahwa si klien harus melakukan yang diminta oleh si hipnoterapis. Kedua, apabila ternyata nilai-nilai yang dipegang oleh klien mengijinkan untuk melakukan perintah yang diminta oleh hipnoterapis.
Bingung? Saya beri contoh konkrit.
Misalnya seorang klien, sebut saja Anto, sangat sayang pada orangtuanya. Saat dihipnosis, masuk dalam kondisi deep trance, ia diminta untuk membunuh orangtuanya. Apakah sugesti/perintah ini akan ia laksanakan? Tidak!
Mengapa? Karena perintah ini bertentangan dengan nilai dasar yang Anto pegang. Anda jelas sekarang?
Misalnya Anto, yang ternyata sangat kuat ibadahnya, diminta menginjak kitab suci agamanya. Apakah akan ia lakukan? Tidak! Menurut nilai dasar yang Anto pegang, menginjak kitab suci akan masuk neraka dan akan dibakar tujuh kali. Tentu saja Anton tidak mau masuk neraka.
Lain halnya bila Anto memang sangat membenci kedua orangtuanya. Atau misalnya ia adalah seorang atheis. Kalau begini kondisinya maka perintah untuk membunuh orangtuanya atau menginjak kitab suci akan dilakukan dengan patuh.
Pembaca, sugesti apapun tidak akan dilakukan bila tidak mendapat persetujuan dari pikiran bawah sadar klien.
Saya yakin, sekarang di benak anda ada pertanyaan berikut, ”Bagaimana caranya untuk bisa meyakinkan dan mendapat persetujuan dari pikiran bawah sadar klien sehingga mau melakukan yang kita minta?”. Saya tidak akan memberikan jawaban untuk pertanyaan ini.
Menjawab pertanyaan apakah hipnosis/hipnoterapi berbahaya atau tidak? Jawabnya tidak. Hipnosis/hipnoterapi bersifat netral. Tidak baik atau buruk. Baik atau buruk bergantung pada siapa yang menggunakan dan untuk apa. Jadi ini semua kembali kepada diri kita masing-masing.
Sama seperti sebuah pisau. Pisau bisa digunakan untuk memasak. Pisau yang sama, setelah digunakan untuk memasak, bisa digunakan untuk membunuh orang.
Jadi, sebenarnya yang berbahaya apakah hipnosis/hipnoterapi ataukah hipnotis/hipnoterapis?
Setiap kali mendapat pertanyaan seperti di atas saya selalu teringat dengan apa yang dikatakan oleh paman Spiderman, ”With great power comes great responsibility”.
( sumber Portal NLP)

Demikian beberapa artikel yang dapat saya kumpulkan tentang hypnotis. Pada dasarnya hypnotis adalah tehnik mempengaruhi pikiran bawah sadar dengan kata kata, ya mirip juga dengan NLP. Sehingga ada orang yang menganggap Hypnotis adalah bagian dari NLP juga. Memasukan pengaruh kedalam pikiran bawah sadar bisa dilakukan oleh diri sendiri (selfsugesti) atau atas bantuan dan kehendak orang lain.

Apa saja pengaruh yang sudah tertanam dalam pikiran bawah sadar sangat dominan mempengaruhi sikap , perilaku dan pribadi seseorang. Pikiran bawah sadar tidak bisa membedakan baik dan buruk. Apa saja yang sudah tertanam didalam pikiran bawah sadar itulah yang dianggap benar. Terlepas orang lain menganggap itu baik atau buruk. Mengubah sesuatu yang telah tertanam didalam pikiran bawah sadar, apalagi kebiasaan buruk seperti pemarah, malas, buruk sangka, dendam, phobia, rendah diri, bukanlah hal yang mudah. Hypnoterapi adalah salah satu cara untuk mengubah perilaku buruk yang telah tertanam didalam pikiran bawah sadar.

Sholat khusuk, Tadabbur Qur’an dan Hypnoterapi

Hypnoterapi bisa dilakukan oleh diri sendiri (selfhypnotis) dan bisa juga dilakukan oleh seorang ahli hypnoterapi yang telah berpengalaman. Perlu diwaspadai hypnoterapi yang dilakukan oleh orang yang belum berpengalaman bisa berbahaya. Pelaksanaan sholat dengan khusuk dan benar sebenarnya tidak jauh beda dengan proses hypnoterapi yang dilakukan oleh diri sendiri (selfhypnotis). Dalam keadaan khusuk seseorang akan fokus pada kalimat yang diucapkan dalam sholat, pada saat itu peranan pikiran sadar menurun, dan pikiran bawah sadar terbuka untuk menerima iformasi/pengaruh dari kalimat yang dibaca . Umumnya kalimat yang dibaca dalam sholat bersifat sugestif. Kalimat atau ayat yang dibaca akan menghunjam kedalam pikiran bawah sadar yang pada akhirnya akan membentuk pola pikir dan sikap hidup orang yang bersangkutan.

Bagi rekan muslim yang ingin membentuk pribadi yang tangguh dan kuat dengan hypnoterapi nggak perlu repot mencari seorang ahli therapis. Lakukan saja sholat dengan benar dan khusuk…hasilnya pasti maha dahsyat. Karena anda telah mendapatkan therapis dari yang maha dahsyat…yaitu Allah sendiri melalui firmanNya yang anda baca dalam sholat. Bagaimana bisa melakukan sholat dengan khusuk dan benar? Silahkan baca artikel tentang mencapai sholat khusuk diblog ini.

Membaca Qur’an dengan tartil dan mentadabburi setiap ayat yang dibaca juga bisa dijadikan sarana untuk mentherapi diri. Ketika membaca Qur’an dengan tartil sambil mentadabburi ayat demi ayat , latunan ayat Qur’an yang syahdu menurunkan gelombang otak memasuki kondisi alfa. Peranan pikiran sadar jadi berkurang, dan pikiran bawah sadar terbuka lebar untuk menerima informasi dan pengaruh dari ayat Qur’an yang bersifat sugestif. Al-Qur’an yang diterima oleh pikiran bawah sadar akan membentuk pola pikir dan sikap hidup sesuai ayat yang dibaca.

Sholat khusuk dan Tadabbur Qur’an bisa dijadikan sarana untuk mentherapi diri sendiri. Jadi untuk membentuk pribadi yang tangguh dan kuat, tidak perlu repot mencari ahli hypnoterapi. Cukup dengan sholat yang khusuk dan benar serta membaca Qur’an dengan tadabbur. Inilah cara yang diajarkan Rasulullah, pasti lebih aman dan bisa dipertanggung jawabkan. Melakukan hypnoterapi ,berarti bermain dengan pikiran bawah sadar yang tidak bisa membedakan baik dan buruk, salah dan benar. Jika yang melakukan therapi kurang berpengalaman, dan kurang hati hati bisa fatal akibatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...